Senin, 26 Oktober 2009

TTS dengan HotPotatoes

Pada posting sebelumnya telah dibahas penggunaan TTS untuk pembelajaran dan bagaimana membuat TTS ataupun WordSearch menggunakan aplikasi Wordcross Forge. Mekipun ada versi gratisnya untuk ujicoba, Versi full-version dari aplikasi yang dikembangkan oleh Sol Robot ini tidak gratis, dijual USD 45 (atau sekitar IDR 426.000) per paket. Harga yang cukup mahal untuk guru dan murid di sekolah-sekolah Indonesia, terutama yang di daerah dan pelosok.
Untunglah saat ini telah ada aplikasi sejenis yang bisa diperoleh gratis, namanya Hot Potatoes (biasa disebut HotPot).


Sebagaimana Wordcross Forge, HotPot yang dikembangkan oleh Half-Baked Software Inc. ini sebelumnya merupakan aplikasi berbayar juga. Pada saat itu sebenarnya juga dirilis versi gratisannya. Hanya free version ini, meskipun bukan trial, fiturnya terbatas. Setahu saya sejak awal Oktober 2009 ini HotPot dilepas sebagai freeware oleh pengembangnya. Jadi bagi para guru - atau siapa saja - yang mau bikin TTS tidak perlu harus mengeluarkan biasa lagi. Cukup unduh aplikasi HotPot ini, install pada komputer, serahkan kata-kata yang akan dijadikan soal untuk dibuatkan TTS secara otomatis oleh HotPot.

Kelebihan HotPot ini, selain bisa diunduh gratis, adalah bahwa ia merupakan aplikasi untuk pembelajaran yang lebih lengkap. Ia terdiri dari beberapa modul yang masing-masing memiliki kegunaan yang khas. Untuk keperluan pembuatan TTS sendiri tersedia modul JCross. Modul-modul yang lain, yaitu: JQuiz (untuk membuat soal-soal pilihan ganda atau jawaban ringkas), JClose (untuk membuat soal-soal isian yang panjang), JMatch (untuk membuat soal-soal mencocokkan), JMix (untuk membuat soal dengan kata-kata acak), dan The Masher (untuk mengorganisasikan berbagai macam pertanyaan).

Saya pribadi menyukai cara yang digunakan modul JCross pada HotPot ini untuk membuat TTS. Modul ini menyediakan fungsi pembuatan crossword grid secara otomatis (klik pada menu Manage Grid, lalu Automatic Grid Maker). Fungsi ini memungkinkan kita untuk mengentri kata-kata yang akan digunakan dalam menyusun TTS secara keseluruhan terlebih dahulu. Tidak perlu berfikir tentang soal (clue) untuk masing-masing kata tersebut. Cara ini meringankan kita mengingat dan berfikir kata apa yang harus dipasang dalam TTS.




Gambar 1. Tampilan Automatic Crossword Grid Maker




Setelah semua kata penyusun TTS dientrikan, klik pada tombol Make the grid. Modul JCross akan menyusun kata-kata yang dientrikan ke dalam bentuk TTS.



Gambar 2. Tampilan Grid hasil bentukan otomatis



Setelah grid terbentuk barulah kita mulai buatkan soal (clue) untuk setiap kata yang kita gunakan dalam TTS. Untuk melakukan hal ini bisa diklik pada tombol Add Clues.



Gambar 3. Kotak dialog pengisian soal.

Setelah semua kata selesai dibuatkan pertanyaannya, maka langkah terakhir adalah menyimpan dan atau mencetak TTS. TTS pada HotPot dapat disimpan ke dalam beberapa format, antara lain untuk disimpan sebagai halaman web, SCORM, atau paket ZIP. Format SCORM memungkinkan TTS untuk diintegrasikan dengan paket-paket eLearning yang menerima format tersebut, misalnya Moodle dan WebCT. Untuk mencetak TTS, JCross menggunakan format web yang khusus untuk dicetak. Pencetakaannya dilakukan melalui aplikasi browser, misalnya Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Hasil halaman web untuk dicetak ini berbeda dengan pilihan simpan dalam bentuk halaman web. Pilihan Create Web Page (dari menu File) tersebut menghasilkan halaman web berupa TTS interaktif yang cukup canggih.

Ide Pembelajaran:

Karena aplikasi ini dapat diperoleh tanpa harus membayar, maka memudahkan untuk mendistribusikannya kepada para siswa. PR yang diberikan kepada siswa justru tugas pembuatan TTS. Karena umumnya sifat generasi sekarang ini savvy tech, maka tugas sejenis ini lebih menyenangkan bagi mereka. Juga, PR membuat soal menuntut mereka untuk lebih intensif belajar. Mula-mula mereka harus memilih kata/konsep yang akan dijadikan TTS. Ketika melakukan itu, ia akan memindai seluruh ingatannya tentang konsep-konsep yang relevan. Setelahnya barulah ia akan membuat kalimat pertanyaan tentang konsep tersebut. Karena intensitasnya yang lebih tinggi, dapat diharapkan bahwa rekaman konsep di dalam ingatannya lebih mendalam dan penguasaan konsepnya lebih baik. Untuk mengoptimalkan penugasan ini dapat diikuti dengan kontes TTS terbaik, misalnya 10 besar, lalu dilanjutkan dengan lomba mengisi TTS di kelas. Dengan demikian motivasi belajar dapat ditingkatkan dan cakupan belajarnya lebih luas.

Semoga bermanfaat.

1 komentar: